Catatan Untuk Dia
Minggu,9 Oktober 2011, 04:47 siang
Baru saja aku terbangun dari tidur nyenyakku, lalu aku melihat jam dinding telah menunjukan pukul 04:38 siang, seketika aku langsung teringat kalau hari ini aku ada sebuah rencana, rencana yang mungkin bisa mempengaruhi masa depan ku kelak. Sebuah rencana yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan, bahkan aku tidak tahu langkah pertama apa yang harus aku ambil untuk rencana ini. satu hal yang aku ingat saat itu adalah aku telah meniatkan rencana ini secara matang, yang tidak mungkin kalau aku batalkan.
Ini adalah rencana dimana aku akan mengungkapkan seluruh perasaan hatiku ke kamu, perasaan yang telah tumbuh disaat pertama kali ku melihat wajahmu, melihat manis senyummu, bahkan melihat indah cara kamu melangkah.
Dan hari ini, semua rencana itu akan aku kerjakan…
Dan hari ini, semua rencana itu akan aku kerjakan…
“Hallo..” sahut aku dari Hp
“iya,” jawab kamu di ujung sana.
“Euis, ada yang pengen aku omongin ni,” aku melanjutkan pembicaraan.
“ngomong apaan?” tanya kamu.
“tapi aku malu mau ngomongnya,”
“kenapa malu? gak papa ngomong aja”
“gimana ya,” aku semakin gugup “emm… Euis…”
“iya kenapa?”
“udah lama aku..” aku menarik nafas sejenak “..suka sama kamu,”
“ya terus,”
“Euis suka juga gak sama Irvan?” tanya aku dengan bodoh
“iya,” jawab kamu di ujung sana.
“Euis, ada yang pengen aku omongin ni,” aku melanjutkan pembicaraan.
“ngomong apaan?” tanya kamu.
“tapi aku malu mau ngomongnya,”
“kenapa malu? gak papa ngomong aja”
“gimana ya,” aku semakin gugup “emm… Euis…”
“iya kenapa?”
“udah lama aku..” aku menarik nafas sejenak “..suka sama kamu,”
“ya terus,”
“Euis suka juga gak sama Irvan?” tanya aku dengan bodoh
Suasana hening sejenak
“iya aku juga suka sama Irvan”
Dari kalimat terakhir yang terucap oleh mulut kamu, dan setalah Hp dimatikan, dengan resmi kita berdua pun dinyatakan berpacaran. Tidak ada kata romantis saat itu, tidak ada sepucuk bunga mawar, yang ada hanya kata-kata aneh yang aku ucapkan sebagai tanda kalau kita telah resmi barpacaran. Mungkin bagi kamu ini adalah cara yang aneh untuk dimulainya sebuah hubungan yang bisa dibilang sakral.
Aku kembali melihat jam dinding yang sekarang telah menunjukan pukul 04:37 siang.
Ini semua tentang kita…
Tentang hubungan kita…
Dan tentang khayalan kita untuk masa depan…
Tentang hubungan kita…
Dan tentang khayalan kita untuk masa depan…
Selama ini kamu tahu, bahkan aku juga tahu, kalau aku bukanlah seorang yang mempunyai banyak kata puitis yang bisa membuat kamu menangis akan romantisme yang tercipta. Aku hanyalah seorang aneh yang selalu berusaha membuat kamu tertawa akan kegilaan ku. Aku sadar kalau setiap wanita selalu membutuhkan perhatian dari pasangannya, dan kamu adalah wanita. Tapi sayangnya, aku merupakan pasangan yang menurut kamu tidak pernah memberikan perhatian lebih kepada kamu, bahkan kamu berfikir kalau aku adalah seorang pasangan yang cuek. Tapi kamu harus tahu, kalau sebenarnya aku lebih memperhatikan kamu dibanding siapapun.
Kamu sering bilang ke aku, kalau aku harus berubah, kamu ingin aku tidak terlalu cuek dan tidak terlalu dingin bila di samping kamu. Kamu bilang seperti itu hingga 3x atau 5x bahkan sampai belasan kali. Dan setiap yang kamu ucapkan, aku selalu berusaha mewujudkannya, aku mencoba hingga 3x atau 5x bahkan belasan kali, sebanyak yang kamu pinta. Tapi kamu tahu, aku juga tahu, aku selalu gagal. Aku tidak bisa menjadi seseorang yang kamu inginkan, semakin aku coba, semakin aku kembali menjadi diriku sendiri. hingga pada akhirnya, walaupun hanya sedikit, aku bisa memberikan kamu kebahagiaan dengan caraku sendiri.
Kamu juga termasuk wanita yang selalu ingat akan suatu momen, baik itu momen indah ataupun buruk yang telah kita lewatkan. Kalau kamu sedang teringat oleh satu momen pasti kamu selalu bartanya pada ku “kamu ingat gak waktu itu…” dan aku selalu balik nanya ke kamu “yang mana itu…”. biasanya kalau aku seperti itu, kamu selalu bilang ke aku kalau aku ini pikun. Juga setiap kita sedang pergi main, kamu selalu menanyakan tempat yang dulu pernah kita kunjungi “bodoh kamu inget gak tempat itu?” atau “liat doh, dulu kita pernah kesitu ya?”. dan seperti biasa aku selalu balik nanya “yang mana itu…”. kadang pernyataan aku itu membuat kamu kecewa, kamu pasti berspekulasi kalau aku ini orang yang “masa bodo”, yang selalu lupa dengan momen-momen yang telah kita lalui. Tapi sejujurnya aku tidak pernah melupakan itu, bahkan aku lebih mengingat segala sesuatunya dibanding kamu, bahkan dari hal yang paling detail sekalipun. Aku ingat kalau kita pernah kehabisan bensin saat bermain, dan kita berdua terpaksa mendorong motornya sampai ke tempat penjualan bensin terdekat. Atau aku ingat kita pernah hujan-hujanan berdua di atas motor. bahkan aku ingat wangi aroma parfum yang kamu pakai disaat kita pergi nonton untuk pertama kalinya. Aku ingat semua.
Dan selanjutnya…
Kita selalu berkhayal, bila suatu saat nanti ketika kita telah bekerja satu sama lain, Kita akan menyisikan setiap gaji kita untuk membeli rumah, rumah pribadi yang nantinya akan kita tempatkan berdua, rumah yang bakal menjadi simbol kerukunan kita, dan rumah yang akan menyajikan kenyamanan saat kita berada di dalamnya. Yang pasti, ketika kita telah menempatkan rumah tersebut, status kita pun secara otomatis akan berubah. Dari berpacaran berganti menjadi menikah. Suatu hubungan yang sangat mengikat dari sebelumnya, yang begitu rentan akan konflik yang nantinya akan terjadi. Hubungan yang tidak cukup dengan kejujuran saja, tetapi harus didasari oleh kesabaran. Namun aku percaya, kamu juga percaya, seberapa besar konflik yang akan terjadi kepada kita nanti, kita pasti akan bisa melewatinya dengan mudah.
Kita selalu berkhayal, bila suatu saat nanti ketika kita telah bekerja satu sama lain, Kita akan menyisikan setiap gaji kita untuk membeli rumah, rumah pribadi yang nantinya akan kita tempatkan berdua, rumah yang bakal menjadi simbol kerukunan kita, dan rumah yang akan menyajikan kenyamanan saat kita berada di dalamnya. Yang pasti, ketika kita telah menempatkan rumah tersebut, status kita pun secara otomatis akan berubah. Dari berpacaran berganti menjadi menikah. Suatu hubungan yang sangat mengikat dari sebelumnya, yang begitu rentan akan konflik yang nantinya akan terjadi. Hubungan yang tidak cukup dengan kejujuran saja, tetapi harus didasari oleh kesabaran. Namun aku percaya, kamu juga percaya, seberapa besar konflik yang akan terjadi kepada kita nanti, kita pasti akan bisa melewatinya dengan mudah.
Akhirnya…
Catatan singkat ini sekarang telah ada di tangan kamu, entah telah kamu baca secara keseluruhan atau tidak, aku tidak tahu. Tapi sampai saat ini, disaat kita telah berpacaran lama sekali, aku masih tidak mengerti mengapa kata-kata yang awalnya begitu singkat dan sederhana bisa membuat hubungan berjalan begitu lama, lama sekali.
Catatan singkat ini sekarang telah ada di tangan kamu, entah telah kamu baca secara keseluruhan atau tidak, aku tidak tahu. Tapi sampai saat ini, disaat kita telah berpacaran lama sekali, aku masih tidak mengerti mengapa kata-kata yang awalnya begitu singkat dan sederhana bisa membuat hubungan berjalan begitu lama, lama sekali.
THE END